LGBT adalah singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender. Belakangan isu LGBT tengah marak dengan diilisnya aplikasi pengubah tampilan PP (profil picture) oleh Facebook. Aplikas ini menampilkan bendera pelangi yang menjadi simbol kaum LGBT. Bagaimana kita harus menyikapinya?
Fitur foto profil facebook berwarna pelangi bertajuk ‘Celebrate Pride’ memang memancing kontroversi. Ketika seorang pengguna FB mengubah fotonya dengan fitur ini, ia berarti mendukung pernikahan sejenis. Facebook sendiri tengah merayakan momentum kemenangan komunitas sesama jenis di Amerika Serikat pada Sabtu (27/6/2015).
Ketika itu Mahkamah Agung negara tersebut mengizinkan pernikahan sesama jenis di AS. Facebook memakai fitur pelangi enam warna yang merupakan bendera simbol kaum LGBT. Dalam sejarahnya, bendera pelangi ini dibuat oleh Gilbert Baker, seniman San Fransisco pada tahun 1978. Ketika itu ia menyanggupi permintaan seorang gay, Harvey Milk, untuk mendesain bendera mendukung hak-hak kaum gay.
Baker memilih warna pelangi bukan tanpa alasan. Ia mengungkap kepada Time, “Kami membutuhkan sesuatu yang menyatakan (ekspresi keberdaan) kita. Pelangi benar-benar cocok untuk menggambarkan ide itu, dalam hal keberagaman: warna, jenis kelamin dan ras.”
Awalnya, Baker menciptakan bendera pelangi dengan delapan warna: pink, merah, oranye, kuning, hijau, biru kehijauan, nila dan ungu, Namun saat ini, yang palingpopuler adalah bendera pelangi enam warna, tanpa pink dan biru kehijauan.
Istilah LGBT sendiri, marak dipakai sejak tahun 1990-an. Istilah ini berkembang dari istilah LGB ‘saja’, satu dekade sebelumnya. Berbagai istilah tambahan pun bermunculan seiring dengan waktu. Misalnya pembubuhan unsur Q (queer) menjadi LGBTQ untuk menampung orang-orang yang masih mempertanyakan identitas seksual mereka.
Ada pula bubuhan I untuk interseks sehingga menjadi LGBTI. Sementara di India, ada istilah LGBTIH dengan H yang berasal dari kata hijrah, yang digunakan untuk mereka yang lahir sebagai pria, tapi memiliki identitas gender feminin, bertindak feminin, dan memakai pakaian perempuan.
Keberadaan kaum LGBT sendiri kerap memicu banyak perdebatan. Tidak sedikit yang menganggap mereka sejajar dengan kaum heteroseksual. Namun, banyak yang menduga, kaum ini melanggar kodrat alamiah mereka.
Ciri ciri LGBT:
-Pribadinya cenderung pendiam, introvert dan tidak terlalu suka bergaul dengan keramaian dan orang banyak. Berbicara seadanya dan lebih lemah lembut. Berpakaian ketat dan lebih feminim.
-Pribadinya cenderung pendiam, introvert dan tidak terlalu suka bergaul dengan keramaian dan orang banyak. Berbicara seadanya dan lebih lemah lembut. Berpakaian ketat dan lebih feminim.
-Umumnya seorang lesby berpenampilan tomboy. Namun tidak semua wanita yang berpenampilan tomboy pasti lesby. Wanita yang lesby memiliki ciri-ciri yang terselubung dan lebih sulit dikenali daripada Gay. Karena para Lesby lebih memperhatikan norma.
-Kalo yang jadi femme, biasanya penampilannya terkesan dingin. Selalu ketergantungan sama pasangan, ga mandiri, sering cemas, jaga jarak dengan wanita lain yang bukan pasangannya. Sensi banget dan cool dengan laki-laki. Tapi ini bukan ciri yang paten, namun ciri inilah yang kebanyakan muncul dari seorang Lesby.
-homoGay umumnya suka memakai baju yang ketat, biar keliatan lekuk tubuhnya. Karena bentuk body bagi seorang gay adalah nilai jual tersendiri. Umumnya, para gay lebih senang memakai warna mencolok. Saat ngobrol, bisa diketahui melalui gaya bicaranya. Umumnya, para gay ini terlihat sangat feminim dan perhiasan yang dikenakannya pun cenderung “ramai”
Cara mengatasinya:
- Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta kesadaran akan bahaya Penyakit Menular Seksual (PMS) yang diakibatkan karena pergaulan bebas.
- Menolak adanya legalisasi yang mendukung perilaku menyimpang seksual yang dapat merusak moral generasi muda Indonesia.
- Meminta pemerintah dan mengajak organisasi masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran paham LGBT.
- Membuat penyuluhan dan pengobatan bagi mereka yang sudah terlanjur terjangkit penyakit LGBT agar dapat kembali normal menjadi manusia dengan fitrah yang sesungguhnya.
1. Tatapan. Seorang pria akan menatap pria lain lebih lama dari pria biasa. Biasanya lebih dari 3 detik, dan itu dilakukan berulang-ulang. Tentunya hal ini akan dilakukan terhadap pria yang memang disukainya. Bahkan tatapan ini akan diakhiri dengan senyuman. Bagi sebagian gay mengaku, tatapan mata seorang gay terhadap pria itu sangat dalam dan terasa “menusuk”.
2. Wangi parfum lebih mencolok daripada wanita. Dan parfum yang digunakan biasanya branded. Bahkan jika tidak mendapatkan parfum branded, yang aspal bahkan jadi, yang penting baunya mendekati alias mirip-mirip.
3. Cara berpakaian yang lebih dandy, modis, matching dan update. Motif yang dipakai biasanya garis garis lurus dan warnanya tidak terlalu eye-catching. Namun beberapa ada juga yang suka tampil dengan warna-warna mencolok dan ngejreng. Bahkan untuk kaos, lebih disukai yang ketat, sehingga memperlihatkan lekuk tubuh lebih jelas. Termasuk kemeja juga dipilih ukuran yang lebih ngepas biar kelihatan bentuk tubuhnya, apalagi jika didapatkan dari hasil fitnes.
4. Tata rambut yang lebih klimis dan trendy. Selain penampilan, baju, dan wajah. Tak kalah pentingnya adalah tatanan rambutnya, biasanya pria gay lebih klimis dibanding pria heteroseksual. Umumnya mereka suka memakai produk rambut jenis gel yang membuat lebih wet look dan terlihat fresh.
5. Cara bicara yang lebih sopan. Umumnya tata bahasa yang dipakai lebih ditata. Bahkan pada kebanyakan gay, cara mereka bicara lebih kental huruf ‘s’ nya, dan parahnya lagi kebanyakan suaranya cempreng. Hal ini akan sangat nampak pada gay yang tingkat femininnya lebih tinggi. Makanya kalo kencan buta via telpon, umumnya dapat dikenali dari suara cempreng dan agak lembut, maka langsung bisa terdeteksi apakah pria itu gay atau bukan.
6. Gesture dan sikap. Pria gay , umumnya lebih menjaga sikap seperti cara berdiri, cara duduk hingga cara berjalan. Ketika duduk, dapat dengan mudah dikenali bagaimana pria gay menaruh tangan dan memposisikan atau menyilangkan kaki dengan anggun.
7. Pria gay lebih berani dalam menunjukan sikap dan ketertarikan. Jika dia merasa tertarik dengan anda, maka dia takkan ragu untuk mendekat menghampiri anda dan mengajak kenalan.
Sebagai tambahan untuk anda dari pengalaman kenyataan yang saya lihat dan ketahui bahwa seorang gay selalu mencari mangsa baru…..dan luar biasanya calon korbannya adalah anak2 remaja ganteng yang masih “pejaka” atau orang2 muda yang masih polos. jujur tidak sedikit orang2 muda yang terjebak dan akhirnya menjadi gay juga… yang paling parah saya pernah ketemu dengan seorang bapak/kakek yang umurnya sekitar 60-70 thn yang sepintas lalu dia kelihatan bukan gay karena dia punya 3 orang anak, semuanya sudah menikah dan memiliki anak. dari kenyataan tersebut dapat saya simpulkan seorang gay bisa menutup “penyimpangannya” dengan punya pacar or menikah.
Oh iya, Seorang gay, juga punya potensi/bakat yang luarbiasa… sebenarnya itu baik tapi kalau tujuannya agar orang2 kagum dan “mendekat” padanya…itu yang parah. makannya tidak sedikit para gay memanfaatkan potensinya untuk mendapatkan “korbannya”….saya disini tidak menghakimi tetapi dari semua kenyataan yang ada ada banyak PH (Production House) atau kegiatan yang melibatkan orang muda yang pemimpinnya adalah seorang guy.